Banjarbaru, SuratKabarDigital.com – Potret miris dunia pendidikan terjadi di SDN 2 Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Selama bertahun-tahun, siswa kelas 3 harus belajar lesehan di lantai karena tidak tersedianya meja dan kursi. Bahkan, ada yang membawa meja sendiri dari rumah demi bisa belajar dengan nyaman.
Tak hanya itu, aula sekolah terpaksa dialihfungsikan menjadi ruang kelas karena kekurangan delapan ruang belajar. Sekat antar kelas hanya menggunakan triplek setinggi orang dewasa, sehingga suara dari kelas lain mengganggu konsentrasi siswa.
Kondisi ini akhirnya mendapat perhatian dari Anggota Komisi III DPRD Banjarbaru, Siska Monalisa. Ia menyatakan keprihatinannya setelah melihat langsung kondisi sekolah.
“Saya sangat prihatin. Ini tidak seharusnya terjadi. Anak-anak kita berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang manusiawi,” tegas Siska.
Sebagai bentuk kepedulian, Siska menyerahkan 84 set meja dan kursi baru untuk siswa SDN 2 Landasan Ulin Utara melalui Dana Aspirasi DPRD Kota Banjarbaru, Senin (13/10/2025).
Bantuan ini disambut haru oleh pihak sekolah yang sudah lama menunggu perbaikan fasilitas belajar.
Siska menegaskan, masalah utama bukan hanya perabot rusak, tetapi juga minimnya ruang kelas layak. Ia berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar pembangunan ruang kelas bisa dipercepat.
“Kami akan pastikan sekolah lain tidak mengalami hal serupa. Fasilitas pendidikan harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Kepala SDN 2 Landasan Ulin Utara, Nurdin, berterima kasih atas bantuan tersebut.
“Alhamdulillah bantuan ini sangat membantu. Banyak meja kursi di kelas lain juga sudah rusak,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sekolah masih kekurangan 8 ruang belajar. Karena lahan masih dalam proses penyelesaian, maka aula dijadikan kelas sementara.
“Setelah masalah tanah selesai, insya Allah Disdik akan bangun 8 rombel baru,” katanya optimis.
(Randi, red)